Luncurkan Bunga Rampai Ke-Azhar-an; Bedug Media Persembahkan Kado Untuk HUT Al-Azhar ke-1084.

waktu baca 3 menit
Jumat, 5 Apr 2024 15:34 0 12 Muhammad Iqbal Zia Ulhaq

ansormesir.org-Bedug Media sebagai mercusuar jurnalistik PCINU Mesir menggelar diskusi dan peluncuran buku Bunga Rampai Ke-Azhar-an. Selain diskusi, acara tersebut juga membincang buku al-Mujaz al-Latîf fi ‘Alaqât Indunisia bi al-Azhar al-Syarîf bersama dengan penulisnya langsung, Dr. Hussam Syakir (Direktur Pusat Informasi Al Azhar). Dalam acara ini juga turut hadir Atdikbud KBRI Kairo, Abdul
Muta’ali, MA., MIP., Ph.D; Ketua Tanfiziah PCINU Mesir, KH. Faiz Husaini. Acara ini
sukses digelar pada Rabu (03/04) di Aula KAHHA PCINU Mesir, Kairo.

Tujuan diadakannya kegiatan ini tiada lain adalah sebagai usaha kecil kami dalam menjaga lingkungan intelektual Masisir di tengah kondisi Masisir yang perlahan mengalami erosi intelektual. “Adapun Bunga Rampai Keazharan merupakan hasil kumpulan tulisan rubrik keazharan yang mulai ditulis dari tahun 2017, dan buku ini merupakan kado kecil persembahan dari kami kepada Al-Azhar pada perayaan miladnya di tahun ini,” ujar Muhammad Jihan Muqoddas, selaku panitia acara.

Acara dimulai dengan pemaparan materi esai oleh Ikrom Mausuli dan Hafez Hasibuan selaku Pimpinan Umum Bedug 2022-2023. Dalam esainya Ikrom membahas peran Imam Akbar dalam menjaga diplomasi kemanusiaan sekaligus berperan sebagai representasi Islam ahlusunah waljamaah. Dalam esainya pula ia membahas seputar ijtihad kemanusiaan Syekh Ahmad at-Thayyib yang mana ijtihadnya tersbut bukan
semata-mata ijtihad atas dasar nurani dan perasaan. Akan tetapi, ijtihad yang dilakukan oleh Syekh Ahmad at-Thayyib adalah ijtihad yang berdasar pada syariat.

Berbeda hal nya dengan esai yang pertama. Hafez Hasibuan lebih membahas imam akbar dalam konteks politik dan negara. Mengapa materi ini yang dipilih karena melihat fenomena bagaimana seorang agamawan acapkali mengutuk pemerintah dan acuh pada kebijakan pejabat. Dalam hal ini beliau menghadirkan tokoh Ibnu Khaldun yang tak hanya menjadi ulama tetapi juga memiliki posisi di pemerintahan yang mana memiliki kemampuan diplomasi yang unik, sehingga menurutnya Ibnu
Khaldun dan Imam Akbar inilah merupakan representasi yang ideal yang dapat menjadi negarawan sekaligus agamawan yang baik bagi masyarakat.

Setelah melewati agenda diskusi serta pemaparan materi. Acara dilanjut dengan bincang buku al-Mujaz al-Latîf fi ‘Alaqât indunisia bi al-Azhar al-Syarîf oleh sang penulis, Dr. Hussam Syakir. Yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pusat Informasi al-Azhar. Dalam bukunya tersebut Dr. Husam menjelaskan bagaimana
hubungan Mesir dan Indonesia yang telah berlangsung lama Dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa ada beberapa keserupaan dan hubungan antara Al-Azhar dan Indonesia Seperti salah satu contohnya adalah bagaimana Mesir ketika dibuka oleh Amr bin Ash, Kelahiran Al-Azhar dan Kemerdekaan Indonesia, semuanya terlahir di bulan yang sama yaitu bulan Ramadhan yang mulia ini.

Tak hanya itu beliau juga menyebutkan beberapa tokoh pelajar generasi pertama yang menimba ilmu ke al Azhar ini seperti Syekh Nawawi Al-Bantani dan Syekh Mahfud Termas. Di dalamnya juga disebutkan beberapa alumni Al-Azhar yang berpengaruh. Seperti Quraish Shihab, Gus Dur, Gus Mus, Alawy Shihab, Amany Lubis. Beliau juga berpesan bahwa tidak mungkin para tokoh tersebut bisa menjadi orang yang memiliki pengaruh jika mereka tidak bersungguh sungguh di masa mudanya. Oleh karenanya beliau mengajak untuk sama sama merefleksikan diri terhadap tujuan menuntut ilmu di al Azhar ini.

Reporter: Muhammad Iqbal Zia Ulhaq

Baca kabar menarik lainnya di rubrik Kabar.

Muhammad Iqbal Zia Ulhaq

Muhammad Iqbal Zia Ulhaq

Sharia & Law Al Azhar University Cairo

بقدرما تعتنيه منالقراءةالمكثفة # تنال ما تتمنى من الكتابة المتميزة

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA