Closing Ceremony Festival Santri dan Launching Thayyibian Academy

waktu baca 3 menit
Senin, 31 Okt 2022 23:54 0 14 Ansor Mesir

 

ansormesir.org-Para kader NU berkumpul dalam pagelaran Clossing Ceremony Festival Hari Santri Nasional 2022 dan Launching Thayyibian Academy. Acara ini dilaksanakan pada hari Ahad, 30 Oktober 2022; yang bertempat di Aula KAHHA PCINU Mesir.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, dilanjut dengan pembacaan Ayat suci Al-Qur’an oleh pemenang lomba MHQ dalam pagelaran HSN 2022, Muhammad Budi Andi Padri. Selanjutnya, acara diisi dengan sambutan-sambutan; mulai dari panitia acara, Ketua Ansor, ketua Fatayat dan Ketua PCINU Mesir.

Ketua acara menyampaikan, “Alhamdulillah rentetan acara dan lomba sebagai rangkaian peringatan HSN 2022 berjalan lancar.”

Selain closing, acara ini juga memuat Launching Thayyibian Academy. Dalam hal ini, Ketua PCINU Mesir, Mas A. Rikza Aufarul Umam, Lc., Dipl. Mengutarakan tujuan didirikannya Thayyibian Center, “Thayyibian Academy hadir agar para mahasiswa mengetahui pemikiran, perjuangan dan hal-hal menarik dari guru kita, yaitu Syekh Ahmad Thayyib.” Beliau juga menjelaskan bahwa ide lahirnya Thayyibian Academy itu berkat kerja sama apik yang terjalin antara PC GP Ansor Mesir dan PCI Fatayat NU Mesir, serta trisula Lembaga Kajian yang berada di bawah payung teduh NU Mesir: SAS Center, Lakpesdam, dan LBM.

Acara yang diikuti oleh 80 peserta lebih ini juga diisi dengan seminar bertajuk “Syekh Ahmad Ath-Thayyib; Visi, Kiprah dan Pengaruhnya bagi Peradaban Dunia.”

Seminar ini sangat menarik, karena berhasil menghadirkan tiga pemateri yang memiliki kapasitas pemahaman yang menjadikan seminar ini terasa hidup, dan audiens pun sangat antusias menyimak materi, dan tidak ada satupun dari mereka yang kedapatan  mengantuk.

Pemateri pertama, Munawar Ahmad Sodikin, Lc. Dipl. Menjelaskan secara panjang-lebar tentang perjalanan akademik Syekh Ahmad Thayyib, sedari kecil hingga menjadi sosok yang  hebat, “Beliau membutuhkan 42 tahun untuk mengenyam pendidikan, dari tingkat ibtidâiy (setara dengan SD), sampai mendapat gelar profesor, dengan ketekunan itu, beliau pantas dijuluki sebagai pencari ilmu sejati. Dan 20 tahun menjadi pengajar sebelum diangkat sebagai orang nomer satu di Al- Azhar, oleh karena itu, beliau sangat layak dinobatkan sebagai pengajar sejati pula.” Ungkapnya.

Pemateri kedua, Zulfah Nur Halimah, Lc., MA. menjelaskan peran-peran Syekh Ahmad Ath-Thayyib setelah menjabat sebagai Grand Imam Al-Azhar; mulai peran beliau menjaga keamanan dan stabilitas negara, hingga peran menjaga hubungan persaudaraan antar-anak bangsa.

Pemateri terakhir, Fardan Satrio, Lc., Dipl. Mencoba mengorek tentang peranan Syekh Al-Azhar dalam menuntaskan konflik antar-negara, terutama pembelaan beliau terhadap umat Islam, dan bagaimana prestasi beliau dalam satu dekade terakhir, hingga beliau dinobatkan sebagai orang berpengaruh nomor wahid di dunia.

Setelah sesi tanya jawab dengan ketiga pemateri, acara dilanjutkan dengan pembacaan daftar pemenang lomba, sekaligus pembagian hadiah. Selanjutnya, acara ditutup dengan doa, sebagai rasa syukur atas terselenggaranya acara, dan permohonan agar selalu diberikan kekuatan untuk menggelar acara lainnya.  Amin.

Oleh: Sholihin Moh Amin

Baca juga artikel lainnya di rubrik Mimbar dan selasar. Jangan sampai ketinggalan Kabar lainnya!

 

Ansor Mesir

Admin Website Ansor Mesir

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA