Peran Kebebasan dalam Menjaga Tatanan Sosial Bermasyarakat

waktu baca 4 menit
Selasa, 29 Nov 2022 19:30 0 14 Ansor Mesir

 

ansormesir.org-Sejatinya kebebasan mempunyai peran yang vital dan urgen dalam kehidupan manusia. Kebebasan menjadi satu hal yang mencirikan eksistensi manusia. Maknanya senantiasa berubah mengikuti kesadaran dan konsepsi manusia atas dirinya, sebagai makhluk yang merdeka dan berbeda. Ketika mendengar sebuah kata tentang kebebasan, maka yang terbesit dalam benak pikiran manusia adalah bebas dalam segala hal, baik bebas dalam berperilaku, berpikir, berpendapat, berekspresi, bersosial, dan lain sebagainya. Kebebasan di sini bermakna bebas dalam menentukan sesuatu.

Mengaca dari zaman dahulu, bahwasanya manusia terbagi menjadi dua golongan: Pertama, manusia merdeka. Manusia pada pembagian ini, adalah manusia yang bebas menjalani kehidupannya. Kedua, budak atau abdi yang kehidupannya berbanding terbalik dengan golongan pertama. Mereka hidup dalam kekangan dan keterpaksaan. Seiring berjalannya waktu, golongan kedua ini sudah tidak ada secara kasat mata, terus mengikis dan hilang ditelan masa.

Kebebasan merupakan hak individual tiap insan, bukan pemberian dari seseorang. Hal ini selaras dengan perkataan Sahabat Umar bin Khattab kepada Amr bin Ash saat ekspansi ke Mesir “Kapanpun kamu menuntut untuk disembah manusia, ketahuilah bahwasanya ibu mereka melahirkannya dalam keadaan merdeka (bukan dalam keadaan budak)”. Maka dari itu, kebebasan dimiliki oleh setiap manusia, baik lelaki atau wanita, tua atau muda, dan seterusnya.

Lalu, apakah kebebasan adalah hal mutlak ataukah relatif? Jika mutlak, apakah ada batasan dan syaratnya? Dan apakah ada hubungannya dengan kebebasan dalam bermoral? Apa yang manusia rasakan tentang kebebasan?

Pada dasarnya di dunia ini tidak ditemukan kebebasan yang mutlak. Jika hal itu didapati, maka manusia akan bebas melakukan apapun yang ia mau dan kehendaki. Pemahaman ini seakan sudah terpatri di tiap individu masyarakat, padahal kebebasan yang sebenarnya bukan bermakna demikian. Bebas melakukan apapun, akan memicu kerusakan dan kehancuran tatanan kehidupan. Sebab, kebebasan seseorang akan menabrak kebebasan seseorang yang lain. Sehingga hanya akan ada persaingan dan kompetisi dalam memenangkan kebebasan.

Kebebasan mutlak hanya dimiliki Tuhan. Karena kebebasan Tuhan tak mengenal batasan dan ikatan. Dia berhak melakukan apapun sesuai kehendak-Nya, sedangkan kebebasan bagi manusia berfungsi untuk menemukan dan menentukan jati dirinya. Akan dibawa ke mana dan akan berubah bentuk seperti apa kebebasan itu, manusia berhak untuk menentukannya.

Dari sudut pandang moral, manusia butuh evaluasi atas tindakannya. Karena sifat alamiah manusia menuntut ‘butuh’ terhadap manusia lain. Kebutuhan manusia akan manusia lain, berguna dalam mengembangkan kepribadiannya. Peradaban manusia tidak akan bisa tegak, kecuali dengan kesadaran tiap individu tentang kebebasan. Dari sini jelas, bahwa kebebasan dan moralitas adalah dua hal yang saling terikat dan berkelindan.

Berikut adalah beberapa poin terkait peran kebebasan dalam merealisasikan penjagaan−bahkan perbaikan−tatanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

  1. Ketenangan dan kedamaian dalam keberlangsungan hidup antar sesama, merupakan buah dari kebebasan yang dikehendaki dari segala sisi. Bukan hanya ego semata yang diprioritaskan, tapi menyisakan ruang untuk orang lain demi mendapatkan haknya. Mengingat, manusia tidak bisa hidup sendiri. Oleh karenanya, keberlangsungan hidup yang tenang dan damai sangat dibutuhkan manusia.
  2. Merealisasikan kesetaraan sosial. Hal ini adalah salah satu upaya untuk menghilangkan egoisme dan selfishness yang sering muncul dengan dalih kebebasan. Hal inilah yang sering dilalaikan manusia. Kebebasan yang ia suarakan rupanya menabrak hak manusia lain, sehingga tanpa sadar ia menghilangkan kesetaraan sesama manusia.
  3. Memajukan pengetahuan serta adab. Jika ia diberi kebebasan namun tidak dibarengi dengan pengetahuan yang memadai dan adab yang bagus, niscaya kebebasan yang ia ciptakan akan sangat kaku dan lumpuh. Karena, pengetahuan dan adab menjadi senjata utama manusia dalam menentukan jati dirinya lewat kebebasan yang ia ciptakan sendiri. Sehingga kebebasan tersebut akan selalu lentur dan fleksibel, serta mudah diterima oleh orang lain.

Jika ketiga poin tersebut dapat terealisasikan dengan utuh dan masif, maka akan tercipta tatanan sosial bermasyarakat yang mendukung peradaban manusia, tanpa ada perpecahan dan permusuhan.

Penulis: Izza Ulinnuha

Editor: M. Yusron Wafi

Tertarik dengan tulisan seperti ini? Baca juga di rubrik Mimbar dan Selasar ya?

Ansor Mesir

Admin Website Ansor Mesir

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA