Surat Kabar Shaut Al-Azhar Edisi 1204; Al-Quds Milik Bangsa Arab Adalah Harga Mati!

waktu baca 4 menit
Rabu, 22 Feb 2023 11:04 0 16 Ansor Mesir

 

ansormesir.org-Pada edisi 24 Rajab 1444 H (15 Februari 2023) ini, Shaut Al-Azhar kembali mengangkat isu Palestina sebagai sorotan utamanya. Saat ini, kota yang kita kenal dengan nama Al-Quds (Yerusalem) telah mencapai usia sekitar 6.000 tahun. Secara historis, tempat itu pertama kali ditempati oleh anak cucu Kan’an (putra Nabi Nuh) dan orang-orang Yebus, yang merupakan bangsa Arab sejak tahun 3.000 SM. Daerah itu kemudian dikenal dengan Ardh Kan’an (Lembah Kan’an) atau kota Yaboos. Sedangkan Nabi Dawud AS (yang diklaim merupakan nenek moyang bangsa Israel) baru menempati daerah tersebut pada sekitar tahun 1.000 SM. Fakta ini jelas meruntuhkan klaim Zionis Israel tentang kepemilikan tanah itu secara historis.

Grand Imam Al-Azhar Syekh Ahmad Ath-Thayyib menjelaskan bahwa salah satu alasan yang mendukung Israel merampas tanah Palestina adalah interpretasi yang keliru atas kitab Taurat. Taurat yang mereka yakini tidaklah asli, melainkan telah mengalami banyak perubahan sesuai kepentingan pemegang kekuasaan. Sebagai contoh, Pastor Michael Barir menulis kitab al-Kitab al-Muqaddas wal al-Isti’mâr. Michael memang tinggal di Palestina tapi tidak merepresentasikan Islam ataupun penduduk Palestina. Dia hanya agen zionis titipan Israel. Kitab ini kemudian digunakan sebagai dalil pembenaran serta alat propaganda pada masa Bill Clinton. Sejak kemenangan Israel pada Perang 1967 hingga saat ini, mereka adalah penjajah dan tidak memiliki hak secuil pun atas tanah suci itu.

Pada halaman kedua, terdapat liputan acara peringatan Isra’ Mi’raj dan seminar ilmiah ke-16 yang bertajuk “Isra Mikraj Dibuktikan dengan Bukti-Bukti yang Sahih dan Gamblang” yang diselenggarakan oleh Haiah Kibar al-Ulama Al-Azhar al-Syarif. Acara ini digelar di masjid Madinah al-Buuts Al-Islamiyah dan turut dihadiri masyayikh Al-Azhar seperti: Dr. Mahmud Sa’id Taufiq, Dr. Sa’id ‘Amir, Dr. Aiman Hajar, dan Dr. Hasan Yahya. Pada kesempatan ini Dr. Aiman Hajar menegaskan bahwa ada alasan untuk mengingkari kebenaran peristiwa ini. Sedangakan Dr. Sa’id Taufiq menjelaskan bahwa ada dua golongan dalam peringatan Isra Mikraj. Mereka yang sekedar merayakan dan mereka yang mengambil hikmah, ibrah, dan momen untuk tadabur serta melembutkan hati. Demikian-lah seharusnya para pencari ilmu!

Selanjutnya pada halaman ketiga, Prof. Dr. Abdurrahman Al-Dhuwaini (mewakili Grand Imam) dan beberapa ulama Al-Azhar lainnya melakukan kunjungan ke Indonesia dalam rangka menghadiri muktamar fikih peradaban pada peringatan satu abad Nahdlatul Ulama. Sekretaris Jenderal Muslim Council of Elders Muhammad Abdussalam turut mengucapkan selamat atas perayaan ini. Ia menyampaikan bahwa sejarah panjang dan peran besar umat Islam di Indonesia, bukan hanya dipengaruhi faktor jumlah muslim yang mayoritas, tapi juga kualitas ulama dan luhurnya pekerti mereka.

Di halaman keempat, Dr. Salamah Dawud, rektor Universitas Al-Azhar menyampaikan sambutannya pada konferensi keempat Fakultas Kedokteran Putri tentang hal-hal seputar penyakit reumatik dan imunitas. Beliau menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas diselenggarakannya acara ini, dan mengingatkan bahwa Fakultas Kedokteran Al-Azhar inilah yang pertama kali mendapat sertifikasi dan akreditasi terbaik dari Kementerian Kesehatan Republik Arab Mesir. Hal ini disambut Dr. Hana Abdul Hamid, Dekan Fakultas yang menyampaikan bahwa Al-Azhar akan terus memperluas jangkuan ke seluruh penjuru Mesir dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan untuk rakyat.

Pada halaman kesembilan, Dr. Abdul Fattah Al-‘Awwari (mantan Dekan Fakultas Ushuluddin) menyampaikan dalam forum Markaz Al-Fikr Al-Asy’ari bahwa mengetahui hukum syariat dengan dalil yang rinci bahkan sampai tiap penafsiran atas kalimah dalam Al-Qur’an merupakan kewajiban. Hal ini disampaikan saat pengajian kitab Maqâwi’ al-‘Ulûm min Mawâqi’ al-Nujûm. Beliau juga menegaskan bahwa harus ada pengaderan secara akademis dalam ulum al-Qur’an, sehingga dalil-dalil ahlusunnah dapat dijelaskan secara detail melalui pendekatan ilmu Al-Qur’an dan rasionalitas.

Terakhir, pada halaman sepuluh, ada esai menarik yang ditulis Dr. Abbas Syauman (mantan wakil grand imam Al-Azhar) berjudul “Kenaikan Harga; Antara Realitas dan Eksploitasi”. Beliau menjelaskan bahwa memang kenaikan harga sudah barang lumrah terjadi dan akan terus terjadi seiring berjalannya zaman. Generasi tua tentu sudah biasa merasakannya. Namun yang berbeda kali ini adalah tidak adanya batas harga (baca: harga eceran tertinggi/HET) yang ditetapkan pemerintah Mesir. Kita tahu perang Rusia-Ukraina, perang dagang AS-China, masalah ketersediaan energi, dll adalah faktor inflasi global. Namun mengapa pemerintah tidak mengawasi kenaikan harga dan seakan membiarkan kenaikan harga yang ekstrim ini? Apakah ini memang harus terjadi atau hanya eksploitasi demi kepentingan pihak-pihak tertentu saja?

Demikian resensi super singkat dari Surat Kabar Shaut al-Azhar Edisi 1204, semoga dapat menambah wawasan sekaligus kecintaan pembaca kepada Al-Azhar al-syarif. Untuk versi lengkapnya silakan klik link di bawah ini!

https://www.mediafire.com/file/1xnydsvbqmrrs7o/Al+azahr+issue+1204.pdf/file

Jangan lupa baca baca tulisan menarik lainnya di Mimbar dan Selasar ya!

Penulis: Al-Fayyadh Maulana

Editor: M. Yusron Wafi

 

Ansor Mesir

Admin Website Ansor Mesir

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA