ansormesir.org-Ahad, 13 Agustus 2023 GP Ansor Mesir beserta PCI Fatayat NU Mesir menggelar Konferensi Cabang dengan tema “Menguatkan Sinergisitas Ansor-Fatayat, Membentuk Kader yang Berkualitas dan Bermartabat” berslogan “Berdigdaya Tanpa Aji Berdaya dengan Berani”. Konfercab kali ini adalah yang kedua bagi PC GP Ansor Mesir dan keempat belas bagi PCI Fatayat NU Mesir. Acara ini dimulai pukul 12.00 WLK dan berakhir pada 21.30 WLK di Auditorium Markaz Syekh Zayed, Madinat Nasr, Kairo. Hajat akbar ini dihadiri oleh segenap pengurus Ansor dan Fatayat secara khusus dan delegasi Nadhliyin Mesir secara umum.
Menurut ketua pelaksana, Sahabat Ihsan Ali, bahwa kepanitian ini terbentuk sejak tiga bulan yang lalu. Dengan penuh liku, alhamdulillah acara ini berjalan dengan lancar dan tanpa kendala, imbuhnya. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua GP Ansor mesir Agus Hilmi Sirojul Fuadi, Lc. Dalam pemaparannya, beliau menginstruksikan; siapa pun yang menjadi ketua Ansor, semua kader diharap mengikuti dan menaati instruksinya. Agar roda keorganisasian tetap berputar dengan baik dan sesuai PDPRT PC GP Ansor Mesir. Ketua yang terpilih telah ditempa dengan dinamika organisasi dan merupakan kader-kader terbaik yang dimiliki oleh Ansor Mesir.
Sahabat Dzuriyah Ahsantiyah, Lc. selaku ketua PCI Fatayat NU Mesir juga menambah motivasi dalam sambutannya. Beliau melontarkan terima kasih dan apresiasi yang sangat besar bagi semua pengurus yang telah bergabung dan ikut berkontribusi dalam berjalannya roda keorganisasian. Tak lupa permohonan maaf dan khilaf atas segala hal yang tak berkenan selama kepengurusan juga disampaikan.
Ketua Tanfidziyah PCINU Mesir Faiz Husaini, Lc., MA mengungkapkan, “Dengan mengangkat tema ini, Ansor dan Ftayat NU Mesir diharap benar-benar bersinergi dan berintegritas demi mencetak kader yang jauh lebih berprestasi dan berkualitas.” Sambutan dilanjutkan oleh Pengurus Pusat Fatayat. Diwakili oleh Bendahara Umum, Sahabat Wilda Tusururoh. Beliau menyampaikan salam dari Ketua Umum Fatayat−yang kali ini tidak bisa hadir−untuk sahabat-sahabat Fatayat di Mesir. Beliau berpesan bahwa harakah-harakah yang sudah ada mohon dilanjutkan. Serta PR-PR yang ada di periode sebelumnya harus menjadi bahan evaluasi dan segera diselesaikan. Beliau juga melaporkan, bahwa sudah ada 13 PCI Fatayat yang sudah tersebar di luar negeri. Menurutnya, fakta itu didasari oleh antusias yang wanita sangat besar dalam berkontribusi dan berdedikasi untuk kemajuan kehidupan.
Rais Syuriah PCINU Mesir, KH Mukhlason Jalaludin, Lc., MM. mengisi sesi acara selanjutnya. Beliau menuturkan, bahwa masa kepengurusan Ansor dan Fatayat selama 2 tahun dianggap kurang, selayaknya ditambah 1 tahun, agar menjadi 3 tahun. Terkait penambahan masa tersebut, beliau menginstruksikan untuk mengadakan musyawarah lanjutan. Beliau juga menyarankan untuk menyiapkan program-program supaya capaian-capaian yang sudah berjalan bisa dilanjutkan dan diteruskan, serta mengkritisi hal-hal yang perlu dievaluasi supaya tidak jatuh dilubang yang sama. “Jika anda tidak percaya pada diri sendiri, jangan harap akan ada kesuksesan! Rasa percaya diri itu tentu harus didasari dengan ilmu dan mengembangkannya.” Pungkasnya.
Acara Konfarcab dibuka secara simbolis dengan alunan angklung yang dilaksanakan oleh Rais Syuriah PCINU Mesir, Ketua Tanfidziyah PCINU Mesir, Ketua PC GP Ansor Mesir, Ketua PCI Fatayat NU Mesir, dan Ketua panitia acara Konfercab.
Rangkaian acara sidang pleno-pun resmi dimulai. Mengawali susunan sidang dengan laporan pertanggung jawaban dari GP Ansor Mesir dilanjutkan dengan laporan pertanggung jawaban dari PCI Fatayat NU Mesir serta verifikasi laporan oleh panitia tim verifikator. Acara sidang pun diselingi dengan pertunjukan seni musik arab komunitas ‘Oud Mesir dan pertunjukan seni bela diri pagar nusa.
Sidang kembali dimulai dengan dibacakannya rekomendasi-rekomendasi antar Lembaga Ansor dan Fatayat. Setelah sidang selesai, acarapun dilanjut dengan pembacaan hasil pemungutan suara ketua terpilih. Adapun ketua Ansor terpilih sesuai dengan voting resmi jatuh pada Sahabat Muhammad Haidar dengan mengantongi perolehan suara 51% mengungguli lawan pesaingnya. Sedangkan ketua Fatayat terpilih untuk periode 2023-2025 adalah Sahabat Indana Zulfa dengan memperoleh suara mutlak sebanyak 61%. Sidang pleno selesai dengan pengesahan ketua terpilih yang baru dan serah terima jabatan secara simbolis.
Dalam sambutanya sebagai ketua Fatayat terpilih Indana Zulfa mengatakan bahwa “Amanat menjadi ketua Fatayat ini bukan saya saja yang menjalankan sendirian, namun butuh dukungan dari temen-temen Fatayat, dan membutuhkan juga sinergisitas dari sahabat-sahabat Ansor.” Tak ketinggalan pula sahabat M Haidar mengungkapkan sambutannya sebagai ketua Ansor terpilih bahwa “kami Ansor Fatayat membuka selebar-lebarnya kritik dan saran untuk kedepanya supaya lebih baik lagi. Tegakan kepala, kepalkan tangan dan kobarkan semangat.” Acara ditutup dengan nyanyian jumberareka oleh sahabat-ansor semuanya.
Adanya konfercab kali ini tidak lahir begitu saja, terdapat proses panjang yang dilalui dengan serius dan penuh dedikasi. Guna mengawal transisi kepengurusan periode ini, panitia membentuk tim khusus (steering committee) untuk menyerap aspirasi dan pendapat seluruh elemen ansor-fatayat. Mulai dari jajaran pengurus aktif, warga almamater, hingga demisioner turut memberi sumbangsih pemikiran guna merangkai dan merumuskan Amanah Konfercab kali ini. Hasil formulasi itu kemudian dirembuk bersama dalam sidang komisi untuk kemudian dapat disahkan pada siding pleno.
Sejalan dengan Amanah konfercab kali ini, akan ada banyak perubahan dalam kinerja Ansor-Fatayat kedepannya. Untuk mempermudah gerak juang selanjutnya, pengurus kali ini diberikan bekal berupa rekomendasi-rekomendasi fundamental dan visioner guna dilaksanakan dan dikembangkan. Harapannya di bawah nahkoda Sahabat Haidar dan Sahabar Indana, Ansor-Fatayat dapat semakin maju dan menjadi representasi pemuda ideal NU bagi mahasiswa Indonesia di Mesir secara khusus, dan seluruh kawula muda pada umumnya.
Baca juga berita lainnya di Kabar, ya!
Reporter by: Izza Ulinnuha
Editor: Al-Fayyadh Maulana
Tidak ada komentar