Surat Kabar Shaut al-Azhar Edisi 1255; Bencana Kelaparan Akut Penduduk Gaza!

waktu baca 5 menit
Jumat, 1 Mar 2024 10:53 0 12 Al Fayyadh Maulana

ansormesir.org-Pada edisi kali ini, Surat Kabar Shaut al-Azhar kembali hadir dengan kover utama bertajuk pembelaan pada Palestina beserta kecaman atas pihak yang menzaliminya. Al-Azhar menyuarakan dengan lantang di Mahkamah Internasional bahwa hak veto adalah bentuk nyata kesewenang-sewenangan dalam mengatasi permasalahan kemanusiaan dunia. Dimana ketika mayoritas anggota PBB menyepakati tindakan Israel merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus dihentikan dan diberik sanksi, Amerika Serikat membatalkannya dengan hak veto. Palestina telah merasakan penjajahan dan genosida selama puluhan tahun, bahkan menjadi yang terlama di era modern ini selama 75 tahun. Saat ini, tercatat 93% warga Gaza menderita krisis kelaparan akut, bahkan mereka tetap ditembaki ketika sedang mengantre depan truk untuk mengambil bantuan makanan.

Bukan hanya kejahatan kemanusiaan yang akut dan menahun, otoritas Zionis Israel juga melarang warga Palestina beribadah di Kawasan Masjid al-Aqsa. Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir menyatakan demi keamaan warga Israel, penduduk Palestina tidak akan diizinkan memasuki Masjid al-Aqsa selama Bulan Ramadan. Anggota Partai Otzma Yehudit Knesset, Yitzhak Croizier menegaskan adanya warga Palestina merupakan sumber potensi kekerasan dan kebrutalan yang dilakukan tentara Zionis Israel, mengingat kejahatan mereka pada 7 Oktober lalu. Maka dengan melarang mereka setidaknya selama Bulan Ramadan dapat meningkatan stabilitas keamanan di sana. Hal itu juga telah dikonfirmasi oleh ‘Penumpah Darah Palestina’ Benjamin Netanyahu.

Dalam rangka membantu warga Palestina, Pemerintah Mesir berkomitmen untuk terus megirim bantuan kemanusiaan ke Gaza. Hal ini bukan perkara mudah mengingat sulitnya akses bantuan masuk ke Gaza melalui Rafah. Dari sekian banyak bantuan yang dikirimkan dunia ke Gaza, hanya sedikit sekali yang dapat lolos dan 75% nya merupakan bantuan dari Mesir. Bukan hanya bantuan berbentuk materi, Al-Azhar juga mengirimkan tenaga kesehatannya guna menolong Warga Gaza. Dr. Mahmud Shodiq Direktur Utama seluruh Rumah Sakit di bawah naungan Al-Azhar menyatakan telah menyiapkan Rumah Said Bi’r al-‘Abd, Sinai Utara sebagai sentral pengobatan warga Palestina. Abdul Muhsin, salah seorang dokter yang mengabdikan diri nya disana bercerita tentang Yusuf, bocah berusia tiga tahun yang menjadi pasiennya. Tak berselang lama setelah pamit kepada ibunya untuk bermain di luar, sebuah pesawat tempur datang menghantam dirinya. Setelah dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong. Dan hal itu tidak sekali saja terjadi.

Beralih ke pembahasan lain, pada halaman keenam Sayyid al-Khimar menulis dalam rubrik Min Kunûz Riwâq al-Syawwâm tentang Syekh Toha Khudaisy sang Mufti Revolusi. Syekh Toha lahir di Kota Haifa Palestina (yang kini telah diakui sebagai wilayah Israel) pada Februari 1844 M. Keluarga Toha Khudaisy bukan orang sembarangan, di antara ada saudara beliau, Yusuf Khudaisy pemimpin Riwaq as-Syam dan kakek beliau seorang Azhari yang dikenal dengan sebutan Syekh Khudaisy seorang Mufti pada era Khilafah Utsmaniyah. Toha Khudaisy sendiri merupakan murid Palestina terbaik pada eranya sehingga mendapat pengakuan langsung dari Sykeh Ibrahim al-Bajuri Imam Besar al-Azhar saat itu. Beliau memiliki kecerdasan dan daya ingat yang begitu kuat serta karangan yang sangat banyak. Sebagai seorang mufti agung, beliau juga turun langsung dalam banyak peperangan Palestina melawan zionis Israel. Semangat yang dibawanya mengobarkan semangat pejuang lainnya. Bukit Ijzam merupakan basis pertahanannya saat itu. Beliau dianugerahi hidup panjang sampai umur sekitar 90 tahun dan wafat saat perang besar melawan Israel tahun 1948 H.

Bersambung pada halaman delapan dan sembilan, terdapat agenda besar al-Azhar yaitu dialog antar pemuka agama dunia guna merumuskan piagam kemanusiaan. Acara ini dihelat lima tahun setelah piagam kemanusiaan ditandatangani di Abu Dhabi. Pada forum ini Dr. Salamah Dawud (Rektor Universitas Al-Azhar), Dr. Nadzir ‘Ayyad (Ketua Majma’ al-Buhuts al-Islamiyah) Dr. Nahlah as-Shoidi (Penasihat Syaikh al-Azhar) dan tokoh-tokoh Al-Azhar lainnya menyampaikan karakteristik Al-Azhar dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian Islam ke seluruh dunia. Islam adalah solusi untuk berbagai konflik global, sehingga terbentuklah keamanan holistik dari fisik, pikiran, jiwa, dan raga.

Pada halaman kesebelas, Dr. Salamah Dawud memberikan penghargaan pada mahasiswi al-Azhar yang menjadi lulusan terbaik program studi Kimia dan Fisika pada wisuda periode ini. Hal ini menunjukkan bahwa peran al-Azhar dalam dunia keilmuan dunia tidak terbatas pada dimensi religi saja tapi juga pada bidang sains dan teknologi. Sejalan dengan itu, penelitian di Universitas Standford menunjukkan bahwa 42 tenaga akademik Al-Azhar merupakan yang paling berpengaruh di dunia. Ini menunjukkan perjuangan keilmuan al-Azhar berada di jalur yang benar bahkan perlu terus diteruskan.

Selain itu, ada berita tentang program pelatihan 50 mufti Indonesia di Dâr al-Iftâ’ al-Mishriyyah pada halaman sepuluh yang diliput oleh Husam Syakir. Pada halaman dua belas Ahmad Hamid seorang penliti perbandingan agama menyajikan esai menarik tentang Afeksi dalam hubungan diplomasi lintas agama. Fokusnya terletak pada berbagai sudut pandang sosio-religi tentang keamanan, otoritas agama dalam membentuk kekuatan politik, sampai urgensi diplomasi strategis antar pemuka agama di dunia. Pada halaman kedua belas, Dr. Abbas Syauman sekretaris jenderal Haibah Kibâr al-‘Ulama memaparkan opininya seputar emas dan problematika hutang dalam perspektis syariat Islam.

Demikian resensi Surat Kabar Shaut  al-Azhar edisi 1255, meski singkat semoga dapat menjadi wasilah agar semakin tersebarnya nilai-nilai Azhari pada dunia.

Penulis: Al-Fayyadh Maulana

Jangan lupa tulisan lainnya pada Rubrik Mimbar dan Selasar, ya!

Edisi Lengkap Surat Kabar Shaut al-Azhar dapat diunduh di tautan di bawah ini!

ShautAzhar1255

 

Al Fayyadh Maulana

Al Fayyadh Maulana

Seorang pengagum jalan dan kisah imajinernya

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA