Spirit Kemenangan Asyura

waktu baca 3 menit
Senin, 7 Agu 2023 09:16 0 15 Ansor Mesir

ansormesir.org-Berbicara tentang sekte keagamaan di Indonesia tidak ada habisnya. Sekte-sekte tersebut kian menjamur dengan adanya Masyarakat Indonesia yang senang dengan hal-hal yang berbau agamis, tanpa memandang apakah ajaran-ajaran yang disampaikan kredibel atau tidak, semua ditelan mentah-mentah. Baru-baru ini terkuak fakta ada kelompok keagamaan yang melakukan ritual maktam[1]. Disinyalir bahwa kelompok tersebut merupakan golongan Syi’ah, karena ada bukti bahwa ritual tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram dalam rangka berkabung atas wafatnya Sayyidina Husain RA. di Karbala, Iran. Adanya ritual maktam tersebut diamini oleh Ketua DPD Ahlulbait Kota Bandung, Rustana Adhi. Namun, ia menyayangkan adanya rumor tentang adanya penyekapan dan saling melukai pada pelaksanaan ritual tersebut[2].

Ritual maktam atau berkabung yang menggambarkan ketidakrelaan terhadap takdir Tuhan, merupakan suatu hal tidak diperkenankan dalam Islam. Apalagi dalam ritual ini secara gamblang memperlihatkan suatu kesedihan dengan mengelu-elukan seorang tokoh, bahkan berulang-ulang setiap tahun yang menjadikannya tajdîd al-huzn (memperbarui kesedihan)[3]. Konteks tajdîd al-huzn inilah yang menjadi alasan keharaman ritual maktam, selain unsur saling menyakiti di beberapa sekte Syi’ah. Ritual maktam ini tentu sangat bertolak belakang dengan ajaran Rasulullah SAW. untuk memperingati 10 Muharram.

Rasulullah SAW. mengajarkan untuk berpuasa pada 10 Muharram, sebagai peringatan beberapa peristiwa penting, di antaranya: selamatnya Nabi Musa AS. dari pengejaran Fir’aun dan terbebasnya Nabi Ibrahim AS. dari siksa Namrud. Spirit yang ada pada 10 Muharram adalah kemenangan dan semangat juang, bukan suatu kesedihan yang berlarut-larut dan berujung keputus asaan. Semua umat Islam sedih atas wafatnya Sayyidina Husain RA., tetapi kesedihan bukanlah suatu esensi yang perlu diperjuangkan, apalagi dijadikan suatu ritual yang dinisbatkan ke agama.

Selain perayaan yang bersifat pribadi dengan berpuasa, umat Islam juga dianjurkan merayakan 10 Muharram dengan perayaan yang punya dampak positif terhadap orang lain, yakni dengan membantu anak yatim. Hal ini tentu bertolak belakang dengan ritual maktam yang cenderung acuh terhadap diri sendiri, apalagi untuk berempati terhadap orang lain. Ajaran Islam identik dengan optimis dan moderat dalam hubungan antar manusia ataupun dengan Tuhan. Oleh karena itu, ajaran yang menghantarkan kepada kesedihan, pesimis dll, sangat dipertanyakan kredibelitasnya. Waallahu A’lam

  1. Ritual berkabung atas wafatnya Sayyidina Husain RA. yang dilakukan sekte Syi;ah setiap tanggal 10 Muharram dengan menyenandungkan syair duka atas wafatnya beliau. Bahkan, beberapa sekte Syi’ah di berbagai penjuru dunia rela menyakiti diri mereka sendiri sebagai bentuk rasa sedih yang sangat mendalam.
  2. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6851118/penjelasan-ahlulbait-indonesia-soal-viral-ritual-syiah-di-bandung (Diakses pada 3 Agustus 2023 pukul 0:34 WLK).
  3. Dar al-Ifta’ al-Mishriyyah, Su’alat al-Aqaliyyat, 183 (2021,Kairo).

Penulis : Muhammad Abda Rifqi Syukron

Baca juga tulisan menarik lainnya di Rubrik Mimbar dan Selasar ya!

 

Ansor Mesir

Admin Website Ansor Mesir

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA